http://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit
Kunyit
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Kunyit
|
||||||||||
Curcuma longa
|
||||||||||
|
||||||||||
Rizoma kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn.Curcuma
domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah-rempah
dan obat
asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini
kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia,
Indonesia,
Australia
bahkan Afrika.
Hampir setiap orang Indonesia dan India serta
bangsa Asia
umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik
sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau
kunir ini dinamakan "Janar".Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).
Daftar isi
Kegunaan
Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia. Kunyit sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan, atau sebagai pengawet.[2] Produk farmasi berbahan baku kunyit, mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi (arthritis-rheumatoid) atau osteo-arthritis berbahan aktif natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang relatif mahal atau suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul. Dalam bahasa Banjar kunyit biasa pula disebut Janar.Produk bahan jadi dari ekstrak kunyit berupa suplemen makanan dalam bentuk kapsul (Vitamin-plus) pasar dan industrinya sudah berkembang. Suplemen makanan dibuat dari bahan baku ekstrak kunyit dengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin E, Lesitin, Amprotab, Mg-stearat, Nepagin dan Kolidon 90.
Sebagai obat
Umbi (rimpang) yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi (rimpang) kunyit berkhasiat untuk mendinginkan badan, membersihkan, mempengaruhi bagian perut Khususnya pada lambung , merangsang, melepaskan lebihan gas di usus, menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah, selain dari itu juga digunakan sebagai bahan dalam masakan.Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau digunakan sebagai salep untuk mengobati bengkak dan terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya dengan membakar kunyit dan menghirupnya.[2]
Kunyit dapat menyembuhkan bagian tubuh yang bengkak maupun
terkilir.
Kunyit bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan dengan
penyimpangan pada kerja ginjal, terutama pada bebrapa kasus-kasus yang ditandai
dengan bau badan yang tidak sedap dan mata yang tidak tahan terhadap sinar,
penggunaan kunyit adalah sangat effektif, yaitu dengan meminum segelas juice
kunyit (dibuang ampasnya), selama 2 minggu berturut-turut.Cara sederhana adalah :
- Ambil segenggam kunyit, lalu kupas
- Parut atau jus dengan blender (biasa ditambahkan air secukupnya)
- Didihkan 2-3 kali (biasa ditandai dengan pemuaian)
- Tambahkan garam sedikit (seujung sendok)
- Saring dan Peras
- Tuangkan perasan jeruk nipis (1 - 3 biji, sesuai selera)
- Tambahkan gula atau madu
- Minum (lebih baik dalam keadaan hangat)
Penggunaan kunyit instant, sebaiknya tidak dilakukan untuk pengobatan (khususnya untuk ibu-ibu hamil), karena ada kandungan-kandungan lain yang mungkin bisa berbahaya bagi kandungan terutama obat pengawet dan pewarna.
Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi untuk pengobatan hepatitis, antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti kolesterol, anti HIV, anti tumor (menginduksi apostosis), menghambat perkembangan sel tumor payudara, menghambat ploriferasi sel tumor pada usus besar, anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik).Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken).
Kunyit mempunyai prospek yang cerah pada sektor industri hilir dalam berbagai bentuk seperti ekstrak, minyak, pati, makanan/minuman, kosmetika, produk farmasi dan IKOT/IOT.
Kandungan kimia
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.Lihat pula
Referensi
2. ^abItokawa H, Shi Q, Akiyama T, Morris-Natschke SL, Lee K.
2008. Recent advances in the investigation of curcuminoids. Chinese Med 3:11.
Artikel bertopik tanamanobat ini
adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu
Wikipedia dengan mengembangkannya.
|
|
Suspensi
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam ilmu kimia, suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu
campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain
campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair
tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1 mikrometer
sehingga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan pada suspensi akan mengalami
pengendapan/sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan. Singkatnya, suspensi
merupakan campuran yang masih dapat dibedakan antara pelarut dan zat yang
dilarutkan.
Suspensi
cairan atau padatan (dalam jumlah kecil) di dalam gas disebut sebagai aerosol. Contoh sistem aerosol dalam
kehidupan manusia adalah debu di atmosfer.
Contoh umum
- Lumpur di mana tanah, dan lempung tersuspensi di air.
- Tepung dapat tersuspensi di air.
- Kabut yaitu sistem air yang tersuspensi di udara.
- Cat
- Suspensi debukapur di udara.
- Suspensi partikel di udara.
- campuran pasir dengan air
- sirup obat batuk
http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan
Larutan
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan
atau solvasi.
Contoh
larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan
dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat
pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula
larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.
Daftar isi
- 1 Konsentrasi
- 2 Pelarutan
- 3 Larutan ideal
- 4 Sifat koligatif larutan
- 5 Jenis-jenis larutan
- 6 Referensi
- 7 Lihat pula
Konsentrasi
Konsentrasi larutan menyatakan secara
kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi
umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total
zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah
pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta (part per million,
ppm). Sementara
itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer
(berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
Pelarutan
Ion natrium
tersolvasi oleh molekul-molekul air
Molekul
komponen-komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada
proses pelarutan, tarikan antarpartikel komponen murni terpecah dan tergantikan
dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarut sama-sama polar, akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut
mengelilingi zat terlarut; hal ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut
dan pelarut tetap stabil.
Bila
komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu
titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya, jika zat
terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik
padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat
terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai
larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara umum, kelarutan
suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu)
sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku pada zat padat, walaupun ada
perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair lainnya secara umum kurang peka
terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau gas dalam zat cair. Kelarutan gas
dalam air umumnya berbanding terbalik terhadap suhu.
Larutan ideal
Bila
interaksi antarmolekul komponen-komponen larutan sama besar dengan interaksi
antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni, terbentuklah suatu
idealisasi yang disebut larutan ideal. Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat
lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan. Larutan yang
benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum
Raoult sampai batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal
adalah campuran benzena dan toluena.
Ciri lain
larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat volume
komponen-komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat
terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.
Sifat koligatif larutan
Larutan cair
encer menunjukkan sifat-sifat yang bergantung pada efek kolektif jumlah
partikel terlarut, disebut sifat koligatif (dari kata Latincolligare, "mengumpul bersama").
Sifat koligatif meliputi penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku, dan gejala tekanan osmotik.
Jenis-jenis larutan
Larutan
dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya. Tabel berikut
menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-komponennya.
Contoh larutan
|
Zat terlarut
|
|||
Gas
|
Cairan
|
Padatan
|
||
Pelarut
|
Gas
|
Bau suatu zat padat yang timbul dari
larutnya molekul padatan tersebut di udara
|
||
Cairan
|
||||
Padatan
|
Berdasarkan
kemampuannya menghantarkan
listrik, larutan
dapat dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan
elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan
listrik, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Referensi
- (Indonesia) Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., Nachtrieb, N.H. (2001) Prinsip-prinsip Kimia Modern. Edisi ke-4. Jilid 1. Diterjemahkan oleh S.S. Achmadi. Jakarta: Erlangga.
http://acehlook.com/zat-terlarut-pelarut-dan-larutan/
Zat
Terlarut, Pelarut, dan Larutan – Larutan adalah campuran homogen dari
dua atau lebih zat dan berada dalam fase tunggal. Segala sesuatu dalam larutan
tersebar merata dan bercampur oleh karena itu sifat larutan akan sama secara
keseluruhan.
Contoh: Larutan
gula, air garam.
Zat yang
sedang terlarut adalah zat terlarut dan zat yang melarutkan
adalah Pelarut.Biasanya zat terlarut mempunyai jumlah yang lebih
kecil dibandingkan bahan pelarut. Misalnya, dalam air garam, garam adalah zat
terlarut dan air adalah pelarut.
Saling
bercampur (Like dissolves Like)
Aturan umum
dari solusi adalah, Saling bercampur (Like dissolves Like) Ini berarti larutan
polar larut dalam pelarut polar. Contoh: garam dan air. Air adalah pelarut
polar
Larutan
non-polar akan larut dalam pelarut nonpolar. Contoh: Yodium dan karbon
tetraklorida. Tapi yodium terlarut non-polar tidak akan larut dengan baik dalam
pelarut polar yang berbentuk seperti air.
Di dalam
larutan
- Ukuran partikel adalah antara 0 hingga 100 nm.
- Tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan.
- Tidak pernah menetap saat berdiri sendiri.
- Cahaya akan melewati solusi tanpa berubah.
Mana yang
bukan merupakan larutan
Koloid dan
suspensi adalah campuran, tetapi bukan larutan. Ukuran partikel dalam
koloid adalah antara 100 dan 1000 nm. Meskipun tidak menetap saat berdiri
sendiri dan tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan, tapi cahaya akan tetap
dapat melewatinya, sehingga tidak termasuk dalam larutan. Contoh: krim cukur,
kabut, asap.
Ukuran
partikel dalam larutan adalah lebih dari 1000 nm. Dapat menetap dan berdiri
sendiri dan dapat dipisahkan dengan penyaringan. Konsentrasi yang dimiliki
tidak seragam secara keseluruhan dan cahaya akan dapat melewati mereka, maka
tidak dapat disebut sebagai larutan. Contoh: air lumpur, cat.
Larutan
tidak selalu padatan terlarut dalam cairan. Mereka juga dapat dibentuk oleh
kombinasi dari padatan, cairan dan gas. Tabel berikut mengilustrasikan berbagai
macam larutan.
Contoh
larutan
Gas-Gas
Udara (oxygen – gas; nitrogen – gas)
Gas-Benda cair
karbondioksida dalam soda (karbondioksida – gas; air – cairan)
Gas-Benda
padat
hidrogen dalam paladium (hidrogen – gas; paladium – benda padat)
Benda
cair-benda
cair Asam asetik (asam asetik – benda cair; air -benda
cair) Dua benda cair yang dapat larut dikatakan larut dalam satu sama
lain.
Benda
cair-Benda padat tambalan gigi( merkuri – benda cair; perak – benda
padat)
Benda
padat-benda cair larutan gula (gula – benda padat; air –
benda cair)
Benda
padat-Benda padat Logam campuran (Kuningan adalah
paduan tembaga dan seng. tembaga – benda padat; seng- benda padat)
Kelarutan didefinisikan sebagai jumlah zat
terlarut dalam jumlah tertentu dari suatu larutan pada setiap satu tingkatan
suhu. Jika kurang dari 0,1 g zat terlarut dilarutkan dalam 100 ml larutan,
dikatakan menjadi tidak dapat melarut atau sedikit larut.
Sebuah
larutan dikatakan jenuh ketika tidak ada lagi zat terlarut dapat larut
pada suatu suhu tertentu. Zat terlarut yang melarutkan memiliki kesetimbangan
dengan zat terlarut yang tidak dapat melarutkan. Sebuah larutan dikatakan tak
jenuh ketika larutan dapat larut dalam sebuah larutan.
Sebuah
larutan yang berisi lebih banyak zat terlarut dari biasanya larutan jenuh pada
suhu tertentu dikatakansangat jenuh. Larutan sangat jenuh dapat
dibentuk dengan memanaskan larutan jenuh untuk membubarkan zat terlarut
sebanyak mungkin. Akan menjadi tidak stabil dan ketika larutan jenuh terganggu,
kelebihan zat terlarut mengkristal dan solusi menjadi jenuh
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
Sistem koloid
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sistem
koloid
(selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran
(sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki
ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 1000 nm), sehingga mengalami
Efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel
terdispersi tidak terpengaruh oleh gayagravitasi atau gaya lain yang dikenakan
kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan. Misalnya, sifat homogen ini juga
dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran
biasa (suspensi).
Koloid mudah
dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai
sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya.
Macam-macam koloid
Koloid
memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan zat terdispersinya. Beberapa
jenis koloid:
- Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu dalam udara).
- Sol Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen, cat dan tinta).
- Emulsi Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling melarutkan. (Contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan).
- Buih Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya). Ada pula buih padat yang merupakan gas yang terdispersi dalam padat (Contoh: Styrofoam, batu apung, spons, marshmallow).
- Gel sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, Lem).
Sifat-sifat Koloid
- Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas
sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran
molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika
Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
Efek Tyndall adalah efek yang
terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari
dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan
pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena
partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk
dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya
relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit
diamati.
- Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel
koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak
beraturan). Jika koloid diamati dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat
bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan
zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Partikel-partikel suatu zat
senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair
dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya berosilasi
di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium
pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan
tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut
berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka
tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu
resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga
terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
Semakin kecil ukuran partikel
koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar
ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini
menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan
dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi).
Gerak Brown juga dipengaruhi oleh
suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang
dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari
partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya,
semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
- Adsorpsi
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel
atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh
luasnya permukaan partikel. Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang
artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel.
Contoh:
(i) Koloid Fe(OH)3
bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3
bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.
- Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu
koloid bermuatan positif dan koloid bermuatan negatif.
- Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan
partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat
terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik
seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti
penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
- Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang
mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
- Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari
ion-ion pengganggu dengan cara mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid
melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi
permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid,
sehingga koloid dan cairan akan berpisah.
- Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa
pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.
http://tekpem2012.blogspot.com/p/blog-page.html
Pengertian Koloid
Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang ilmuwan
Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi beberapa larutan
melalui membran kertas perkamen. Graham menemukan bahwa larutan natrium klorida
mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau
sama sekali tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi tersebut disebut
koloid.
Tahun 1907, Ostwald, mengemukakan istilah sistem terdispersi bagi zat yang terdispersi dalam medium pendispersi. Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut. Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi).
Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi. Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tahun 1907, Ostwald, mengemukakan istilah sistem terdispersi bagi zat yang terdispersi dalam medium pendispersi. Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut. Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi).
Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi. Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel Perbedaan
larutan sejati, sistem koloid dan suspensi kasar.
Pembeda
|
Larutan Sejati
|
Sistem Koloid
|
Suspensi Kasar
|
Jumlah fase
|
1
|
2
|
3
|
Distribusi partikel
|
Homogen
|
Heterogen
|
Heterogen
|
Ukuran partikel
|
< 10–7
cm
|
10–7 –
10–5 cm
|
> 10–5
cm
|
Penyaringan
|
TidakdapatDisaring
|
Tidak dapat
disaring, kecuali dengan penyaring ultra
|
Dapat disaring
|
Kestabilan
|
Stabil,
tidakMemisah
|
Stabil, tidak
memisah
|
Tidak stabil,
Memisah
|
Contoh
|
- Larutan gula
- Larutan gula |
- Tepung dalam air
- Susu
|
Campuran pasir
dalam air
|
Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang ilmuwan
Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi beberapa larutan
melalui membran kertas perkamen. Graham menemukan bahwa larutan natrium klorida
mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau
sama sekali tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi tersebut disebut
koloid.
Tahun 1907, Ostwald, mengemukakan istilah sistem terdispersi bagi zat yang terdispersi dalam medium pendispersi. Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut. Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi).
Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi. Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tahun 1907, Ostwald, mengemukakan istilah sistem terdispersi bagi zat yang terdispersi dalam medium pendispersi. Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut. Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi).
Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi. Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel Perbedaan
larutan sejati, sistem koloid dan suspensi kasar.
Pembeda
|
Larutan Sejati
|
Sistem Koloid
|
Suspensi Kasar
|
Jumlah fase
|
1
|
2
|
3
|
Distribusi partikel
|
Homogen
|
Heterogen
|
Heterogen
|
Ukuran partikel
|
< 10–7
cm
|
10–7 –
10–5 cm
|
> 10–5
cm
|
Penyaringan
|
TidakdapatDisaring
|
Tidak dapat
disaring, kecuali dengan penyaring ultra
|
Dapat disaring
|
Kestabilan
|
Stabil,
tidakMemisah
|
Stabil, tidak
memisah
|
Tidak stabil,
Memisah
|
Contoh
|
- Larutan gula
- Larutan gula |
- Tepung dalam air
- Susu
|
Campuran pasir
dalam air
|